Ketika
orang meributkan versi mana yang benar sehubungan kasus penculikan para
Jenderal kita atau yang dikenal dengan Gerakan 30 September (G30S) oleh PKI,
saya punya cerita sendiri.
Cerita
ini terjadi ketika saya SMP (yang pasti sudah sangat lama hahaha). Saat itu
dalam sebuah pelajaran kita diminta membuat sosiodrama tentang peristiwa G30S
PKI. Singkat cerita, kelompok kita kebagian adegan penculikan Jendral Abdul Haris Nasution. Melewati latihan yang serius kita sangat pede ketika tiba giliran maju.
Saat itu saya bukan pemeran utama hanya pemeran pembantu, maksudnya beneran
jadi pembantu di rumah Jenderal AH. Nasution Untuk membuat adegan menjadi penuh
drama, kita mulakan cerita dengan adegan pembantu yang sedang menyapu (drama dan dunia
nyata kok sama aja kerjaannya). Teman yang berperan sebagai PKI ada di luar
kelas. Pintu kelas yang sengaja kita tutup biar adegan makin nyata, tiba-tiba
diketok keras oleh salah satu teman yang jadi PKI.
Terjadilah dialog:
PKI : tok tok tok *mengetuk keras pintu
Pembantu
pura-pura kaget dan menuju pintu
Pembantu: Siapa?
PKI: buka pintunya!!! *teriak dari luar kelas
Pierre
Tendean mengintip ke luar dan melihat PKI, kemudian menyuruh Jenderal AH Nasution untuk menyelamatkan diri. Teman yang memerankan Sang Jenderal (pakai kostum
sarung) kemudian betulan meloncat jendela kelas untuk menghidupkan drama.
Pembantu
pura-pura ketakutan ketika membuka pintu dan melihat para PKI. Kemudian salah
seorang PKI membentak si pembantu.
PKI: Bapak mana??? ……….. BAPAK PERGI KE BANDUNG!!!
Pembantu
bengong sambil mikir .. laah kan harusnya gua yang jawab “Bapak pergi ke Bandung” .. Ini PKI nanya
sendiri dan jawab sendiri ngambil jatah line
pembantu hahahaha
Sang
Jenderal yang udah terlanjur loncat jendela di luar misuh-misuh kesel hahhaha
Bubar
daaah ,…
Jangan
serius-serius bacanya yaa…kalau menolak PKI hadir kembali ya tinggal ga usah
diyakini dan diikuti ideologinya. Kita kan bukan ORANG BODOH, sudah makan
sekolahan... mosok sih mau dibohongi PKI #renunganpolitik
No comments:
Post a Comment